Kamis, 18 September 2008

Sholawat


Salawat adalah do’a yang dipanjatkan untuk Rasulullah Muhammad saw dan keluarganya, agar kesejahteraan, kebahagian dan kemulian senantiasa Allah abadikan bagi mereka.
Mengapa kedudukan shalawat begitu penting?

Bukan hanya sekedar bukti kecintaan kita kepada Muhammad, tapi karena perintah Allah swt yang mewajibkan setiap ciptaannya untuk menyampaikan shalawat kepada UtusanNya tersebut, sehingga ucapan shalawat itupun diajarkan langsung oleh Allah dalam Alqur’an. Kenapa Allah memberikan hak yang paling mulia tersebut kepada Muhammad, ini karena kedudukan Beliau yang begitu mulia di sisi Allah dibanding makhluk ciptaanNya yang lain, sampai-sampai Allah menambah hak yang hanya diberikan khusus untuk Muhammad saw, yaitu Syafa’at.

Dengan Shalawat, kita berharap semoga Muhammad Rasulullah memberi kita syafa’at, yang mana syafa’at tersebut bukan sekedar rekomendasi saja, tapi juga do’a permohonan Muhammad Rasulullah kepada Allah, inilah megapa shalawat disebut sebagai Pintu segala do’a/permohonan. Jumhur Ulama mengatakan tidak sempurna dan tidak sampai do’a seseorang tanpa didahului dan diakhiri dengan shalawat.
Satu kesimpulan yang dapat dipahami antara lain adalah, do’a/permohonan kita dikabulkan Allah bukan karena do’a kita tersebut, tapi karena do’a dari Muhammad Rasulullah yang merekomendasikan do’a tersebut.

Inilah satu dari sekian banyak makna/hikmah Shalawat, yang tidak dapat saya sampaikan karena keterbatasan bahasa dan pengetahuan.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Shalawat adalah bukti cinta kita kepada guru alam semesta Nabi Muhammad SAW..saya suka mas.

Anonim mengatakan...

Shalawat Nabi, merupakan syari’at sekaligus mengandung hakikat. Disebut syari’at karena Allah SWT, memerintah kan kepada para hamba-Nya yang beriman, agar memohon kan Shalawat dan Salam kepada Nabi. Dalam Firman-Nya:

“Sesungguhnya Allah dan para MalaikatNya senantiasa bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang beriman bershalawatlah kepada Nabi dan mohonkan salam baginya.” (QS. 33: 56)

Beberapa hadits di bawah ini sangat mendukung firman Allah Ta’ala tersebut :

Suatu hari Rasulullah SAW, datang dengan wajah tampak berseri-seri, dan bersabda: “Malaikat Jibril datang kepadaku sambil berkata, “Sangat menyenangkan untuk engkau ketahui wahai Muhammad, bahwa untuk satu shalawat dari seseorang umatmu akan kuimbangi dengan sepuluh doa baginya.” Dan sepuluh salam bagiku akan kubalas dengan sepuluh salam baginya.” (HR.an-Nasa’i)

Sabda Rasulullah SAW:

“Kalau orang bershalawat kepadaku, maka malaikat juga akan mendoakan keselamatan yang sama baginya, untuk itu hendaknya dilakukan, meski sedikit atau banyak.” (HR. Ibnu Majah dan Thabrani).

Sabda Nabi SAW,

“Manusia yang paling uatama bagiku adalah yang paling banyak shalawatnya.” (HR. at-Tirmidzi)

“Paling bakhilnya manusia, ketika ia mendengar namaku disebut, ia tidak mengucapkan shalawat bagiku.” (HR. at-Tirmidzi).

“Perbanyaklah shalawat bagiku di hari Jum’at” (HR. Abu Dawud).

“Sesungguhnya di bumi ada malaikat yang berkeliling dengan tujuan menyampaikan shalawat umatku kepadaku.” (HR. an-Nasa’i)

“Tak seorang pun yang bershalawat kepadaku melainkan Allah mengembalikan ke ruhku, sehingga aku menjawab salam kepadanya.” (HR. AbuDawud).

Anonim mengatakan...

Shalawat Nabi, merupakan syari’at sekaligus mengandung hakikat. Disebut syari’at karena Allah SWT, memerintah kan kepada para hamba-Nya yang beriman, agar memohon kan Shalawat dan Salam kepada Nabi. Dalam Firman-Nya:

“Sesungguhnya Allah dan para MalaikatNya senantiasa bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang beriman bershalawatlah kepada Nabi dan mohonkan salam baginya.” (QS. 33: 56)

Beberapa hadits di bawah ini sangat mendukung firman Allah Ta’ala tersebut :

Suatu hari Rasulullah SAW, datang dengan wajah tampak berseri-seri, dan bersabda: “Malaikat Jibril datang kepadaku sambil berkata, “Sangat menyenangkan untuk engkau ketahui wahai Muhammad, bahwa untuk satu shalawat dari seseorang umatmu akan kuimbangi dengan sepuluh doa baginya.” Dan sepuluh salam bagiku akan kubalas dengan sepuluh salam baginya.” (HR.an-Nasa’i)

Sabda Rasulullah SAW:

“Kalau orang bershalawat kepadaku, maka malaikat juga akan mendoakan keselamatan yang sama baginya, untuk itu hendaknya dilakukan, meski sedikit atau banyak.” (HR. Ibnu Majah dan Thabrani).

Sabda Nabi SAW,

“Manusia yang paling uatama bagiku adalah yang paling banyak shalawatnya.” (HR. at-Tirmidzi)

“Paling bakhilnya manusia, ketika ia mendengar namaku disebut, ia tidak mengucapkan shalawat bagiku.” (HR. at-Tirmidzi).

“Perbanyaklah shalawat bagiku di hari Jum’at” (HR. Abu Dawud).

“Sesungguhnya di bumi ada malaikat yang berkeliling dengan tujuan menyampaikan shalawat umatku kepadaku.” (HR. an-Nasa’i)

“Tak seorang pun yang bershalawat kepadaku melainkan Allah mengembalikan ke ruhku, sehingga aku menjawab salam kepadanya.” (HR. AbuDawud).

Unknown mengatakan...

Alloh dan malaikat aja bersholawat untuk Nabi Muhammad...

lalu mengapa kita tidak??
saLam kenaL juga ya Mas...
saya pasang Link nya ya!!! makasih!!!

 

September 2008, Design template by Ayi Fahmi.