Sabtu, 30 Agustus 2008

Dialogku dengan Gus Dur


Kemarin aku ketemu Gus Dur di warung kopi, sambil ngemil tiwul dan minum kopi kothok. Kami bicara ngalor ngidul, tapi penuh dengan pembelajaran, maklum Gus Dur kan tokoh Indonesia bahkan global dan juga Ketua tertinggi di PKB. Nah pembicaraan berujung pada soal PKB, konflik pengurus partai ini.
" Gus, apa sebenarnya yang terjadi di PKB, sehingga konflik yang internal sifatnya ini sampai begitu menghebohkan dan diliput media hampir setiap hari".
" Hem..........."
" Tolong jelaskan dengan jujur Gus".
" Baik. Sebenarnya nggak ada konflik, hanya orang yang ngomong gitu dan media ikut-ikut."
" Begini. Saya ingin menjadikan kader saya ini, terutama Imin dan Yeni agar bisa besar, kenapa harus dengan cara seakan-akan ada konflik diantara keduanya, yah kalau dengan cara biasa pasti lama itu, butuh bertahun-tahun, keburu saya tidak ada. Kalau dengan cara seperti sekarang ini, kan waktu yang dibutuhkan tidak lama, biaya sedikit karena tidak perlu bayar media atau bikin media, dengan begini media berebut meliput, mengulas bahkan menganalisis konflik yang terjadi ini, apa penyebabnya, siapa dalangnya, dan seterusnya. Dengan begini kan publikasi dan populeritas PKB semakin meningkat, juga bagi Imin dan Yeni."
" jadi sebenarnya konflik ini hanya main-main aja ya Gus?"
" Ya endak juga, konflik itu memang ada, tapi biar saja sebagai pembelajaran bagi mereka dan kader PKB agar dewasa dalam segala geraknya. Orang kan semakin matang dan dewasa jika terus diuji."
" Tapi, apa Gus Dur nggak kawatir kalau ini nanti akan mengurangi simpati rakyat terutama warga NU, bahkan dukungan kepada PKB?"
" Ya endak, emangnya rakyat kita bodoh apa, terutama warga NU yang mayoritas di desa, mereka sudah lebih dewasa menjalani hidup ini, juga dalam menentukan pilihan politiknya. Tidak seperti orang kota terutama klas menengahnya, pahamlah....."
" Dan kalaupun terjadi, saya juga bersyukur, karena kader PKB yang ada nanti adalah kader yang benar-benar teruji."
" Begitu ya Gus, jadi sekarang ini Gus Dur melakukan penyaringan dan pembersihan seperti orang yang lagi ngayak tepung....?"
" Ya ialah, masa ya ia dong, gitu aja kok repot."

Dialog imajiner Yuvusulikov, Jakarta 2008

more

 

September 2008, Design template by Ayi Fahmi.